Selasa, 16 Juni 2009

PAPARAN SUNDA


                                                 GEOLOGI PAPARAN SUNDA
                                       STRUKTUR GEOLOGI PAPARAN SUNDA
                                                            (SUNDA LAND)
 

                                           Disusun oleh : Siti Nurwatin (074274005)
 

                                              UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
                                                        FAKULTAS ILMU SOSIAL
                                             JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
                                                                           2009 

A. PENDAHULUAN
          Zaman Es memberi ruang yang besar kepada perkembangan peradaban manusia yang amat besar di Sunda land. Pada saat itu suhu bumi amat dingin, kebanyakan air dalam keadaan membeku dan membentuk glasier. Oleh karena itu kebanyakan kawasan bumi tidak sesuai untuk didiami kecuali di kawasan khatulistiwa yang lebih panas. 
       Diantara kawasan ini adalah wilayah Sunda Land dan Paparan Sahul serta kawasan di sekitarnya yang memiliki banyak gunung api aktif yang memberikan kesuburan tanah. Dengan demikian keduanya memiliki tingkat kenyamanan tinggi untuk berkembangnya peradaban manusia. 
         Adapun wilayah lainnya tidak cukup memiliki kenyamanan berkembangnya peradaban, karena semua air dalam keadaan membeku yang membentuk lapisan es yang tebal. Akibatnya, muka laut turun hingga 200 kaki dari muka laut sekarang. 

 Pengertian Paparan Sunda (Sunda land)
           Wilayah Indonesia dihasilkan oleh evolusi dan pemusatan lempeng kontinental Eurasia, lempeng lautan Pasifik, dan lempeng Australia Lautan Hindia (Hamilton, 1979). umumnya disepakati bahwa pengaturan fisiografi kepulauan Indonesia dikuasai oleh daerah paparan kontinen, letak daerah Sundaland di barat, daerah paparan Sahul atau Arafura di timur. Intervensi area meliputi suatu daerah kompleks secara geologi dari busur kepulauan, dan cekungan laut dalam (van Bemmelen, 1949). Wilayah Indonesia bagian barat dikenal sebagai paparan Sunda yang dahulu diperkirakan menjadi satu dengan benua Asia.
              Kedua area paparan memberikan beberapa persamaan dari inti-inti kontinen yang stabil ke separuh barat dan timur kepulauan. Area paparan Sunda menunjukkan perkembangan bagian tenggara di bawah permukaan air dari lempeng kontinen Eurasia dan terdiri dari Semenanjung Malaya, hampir seluruh Sumatra, Jawa dan Kalimantan, Laut Jawa dan bagian selatan Laut China Selatan. 
           Tatanan tektonik Indonesia bagian Barat merupakan bagian dari sistim kepulauan vulkanik akibat interaksi penyusupan Lempeng Hindia- Australia di Selatan Indonesia. Interaksi lempeng yang berupa jalur tumbukan (subduction zone) tersebut memanjang mulai dari kepulauan Tanimbar sebelah barat Sumatera, Jawa sampai ke kepulauan Nusa Tenggara di sebelah Timur. Hasilnya adalah terbentuknya busur gunungapi (magmatic arc). 
               Fenomena tektonik lempeng tersebut menyebabkan munculnya titik-titik pusat gempa, barisan gunung api aktif (bagian dari Ring of Fire dunia), dan banyaknya komplek patahan (sesar) besar, tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Indonesia bagian timur. Pemunculan gunungapi aktif, titik-titik gempa bumi dan kompleks patahan yang begitu besar, seperti sesar Semangko (Great Semangko Fault membujur dari Aceh sampai teluk Semangko di Lampung) memperlihatkan tingkat kerawanan yang begitu besar. Menurut Kertapati (2006), karakteristik gempabumi di daerah Busur Sunda pada umumnya diikuti tsunami.
              Diantara kawasan ini adalah wilayah Sundaland dan Paparan Sahul serta kawasan di sekitarnya yang memiliki banyak gunung api aktif yang memberikan kesuburan tanah. Dengan demikian keduanya memiliki tingkat kenyamanan tinggi untuk berkembangnya peradaban manusia. 
              Adapun wilayah lainnya tidak cukup memiliki kenyamanan berkembangnya peradaban, karena semua air dalam keadaan membeku yang membentuk aapisan es yang tebal. Akibatnya, muka laut turun hingga 200 kaki dari muka laut sekarang. 
             Wilayah Sunda Land yang memiliki iklim tropika dan memiliki kondisi tanah subur, menunjukkan tingkat keleluasaan untuk didiami. Kemungkinan pusat peradaban adalah berada antara Semenanjung Malaysia dan Kalimantan, tepatnya sekitar Kepulauan Natuna (sekitar laut China Selatan) atau pada Zaman Es tersebut merupakan muara Sungai yang sangat besar yang mengalir di Selat Malaka menuju laut China Selatan sekarang. Anak-anak sungai dari sungai raksasa tersebut adalah sungai-sungai besar yang berada di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan bagian Barat dan Utara. 
              Kemungkinan kedua adalah Muara Sungai Sunda yang mengalir di Laut Jawa menuju Samudera Hindia melalui Selat Lombok. Hulu dan anak-anak sungai terutama berasal dari Sumatera bagian Selatan, seluruh Pulau Jawa, dan Pulau kalimantan bagian Selatan.
Oleh karena itu klaim bahwa awal peradaban manusia berada di wilayah Mediterian patut dipertanyakan. Sebab pada masa itu kondisi iklim sangat dingin dan beku, lapisan salju di wilayah Eropa dapat menjangkau hingga 1 km tebalnya dari permukaan bumi. Keadaan di Eropa dan Mesir pada masa itu adalah sama seperti apa yang ada di kawasan Artik dan Antartika sekarang ini.
                Kawasan Sundaland pada saat itu walaupun memiliki suhu paling dingin sekalipun, tetap dapat didiami dan menjadi kawasan bercocok tanam kerena terletak di sekitar garisan khatulistiwa. Lebih menarik lagi, dengan muka laut yang lebih rendah, pada masa itu Sundaland adalah satu daratan benua yang menyatu dengan Asia dan terbentang membentuk kawasan yang amat luas dan datar. Apabila bumi menjadi semakin panas dan sebagian daratan Sundaland tenggelam daerah ini tetap dapat didiami dan tetap subur.
Paparan Sunda membentuk tepi kontinen yang kurang stabil, dikelilingi oleh sistem busur vulkanik Sunda. Ini dikonsolidasikan oleh orogenesa yang terjadi di daerah ini pada Palaesoikum Muda – Mesosoikum Tua. Siklus diatrofisma ini berawal di kepulauan Anambas dan menyebar ke arah timur laut ke Natuna dan ke arah barat daya ke kepulauan Riau dan Bangka Beliton. 
                      Di kepulauan Anambas batuan beku basa (gabro, gabro porfiri, diabas dan andesit) merupakan kelompok batuan tua yang diintrusi oleh batolit granit berumur Permo Trias. Kelompok batuan ini sebanding dengan batuan Permokarbon Pulu Melayu di Kalimantan Barat. Di kepulauan Natuna batuan tertua terdiri dari batuan beku basal (gabro, diorit, diabas, norit, ampibolit, serpentinit dan tufa) yang berasosiasi dengan rijang radiolaria. Ini merupakan tipikal asosiasi ofiolit radiolaria yang dapat dikorelasikan dengan batuan berumur Permokarbon bagian dari Formasi Danau (Molengraff) di bagian utara Kalimantan Barat. Seri yang lebih muda terdiri dari serpih dan konglomerat dengan batuan vulkanik . paparan Sunda. Batuan ini diintrusi oleh batolit granit pasca Trias. Pulau Midai yang sangat kecil di barat daya kepulau Natuna merupakan vulkanik basal sub resen.  




 B. PEMBAHASAN
 Pulau-Pulau Di Paparan Sunda:


 Kepulauan Riau-Lingga 
              Batuan vulkanik dapat disebandingkan dengan batuan gunugapi seri Pahang di Malaysia. Mereka sebagian merupakan batuan berumur Permokarbon dan Trias. Intrusi granit kemungkinan terjadi antara zaman Permokarbon dan Trias Atas. Batolit granit di daerah ini sebagian besar berumur pasca Trias, atau mungkin Yura. Cebakan timah di daerah ini berhubungan dengan granit pasca Trias. Cebakan timah jarang dijumpai di sebelah timur (Bintan dan Lingga) dan banyak dijumpai di sebelah barat (Karimun, Kundur, Singkep). Jalur timah ini meluas ke tenggara sampai Bangka dan Biliton.
                 Pulau ini terdiri dari serpih dan kuarsit yang dapat disamakan dengan batuan berumur Trias Atas di kepulauan Riau-Lingga, sebagai busur yang diintrusi oleh batolit granit yang mengandung timah. Batolit granit yang sekarang tersingkap, kemungkinan merupakan merupakan batuan dasar (basement) regional dari batuan plutonik granit. Karakter kulit bumi paparan Sunda sangat berhubungan dengan intrusi granit pasca Trias (atau intra Yura), dan pengaruh ikutannya.  
 Kalimantan 
             Evolusi geologi jalur utara Kalimantan barat dimulai dengan adanya penurunan geosinklin setelah pembentukan batuan dasar sekis kristalin Pra Karbon. Kegiatan ini diikuti intrusi batuan basa (gabro) dan ekstrusi (batuan basalan dan basalan andesit dari Seri Molengraaff’s Pulau Melayu). Fase awal dari perlipatan Permotrias, diikuti oleh penempatan batolit, terutama tonalitik. Setelah denudasi kuat sehingga batolit-batolit tersingkap, terjadi proses transgresi Trias Atas. Sedimentasi berlanjut di bagian barat jalur ini sampai Lias, dan diikuti oleh volkanisme asam sampai menegah. Fasa kedua adalah perlipatan kuat pada zaman Yura. Transgresi Yura atas dan Kapur di daerah Seberuang berumur Kapur (Zeylmans Van Emmichoven, 1939) menunjukkan adanya interkalasi lava asam dan tufa asam. Pelipatan lemah terjadi akibat tekanan intrusi diorit pada zaman Kapur Atas. Intrusi berlanjut sebagai intrusi hipabisal dan ekstrusi batuan vulkanik Oligomiosen (terutama andesit hipersten horblenda, dengan berbagai verietas asam lainnya). 
             Di bagian Tersier bawah Cekungan Ketunggan juga merupakan diorit holokristalin seperti dikemukakan Zeylmans Van Emmichoven (1939). Pada zaman Kwarter, batuan basal muncul di seputar andetis horblena Niut, sehingga dapat dikomparasikan dengan erupsi efusif basal Sukadana di Sumatra.Batuan plutonik “Schwaner Zona” merupakan bagian terdalam yang tersingkap di Kalimantan Barat. Di sini, dari timur ke barat membentuk pusat sumbu sistem pegunungan Palezoikum muda sampai Mezosoikum tua Kalimantan Barat. Evolusi daerah ini dimulai dari pembentukan kompleks batuan dasar sekis kristalin dan geneis. Transgresi terjadi pada Permokarbon yang menghasilkan fasies pelitik dan psamitik dan sebagian endapan batugamping. 
               Pada Permo Trias terjadi intrusi plutonik yang dimulai dengan gabro dan diakhiri batuan lebih asam yang kebanyakan tonalit, batuan beku dalam, dengan lampopir, aplit dan pegmatit. Setelah batuan plutonik tersingkap, pengendapan pelitik dan psamitik terjadi pada zaman Trias Atas. Tidak ada fasies vulkanik Trias Atas yang ditemukan di Zona Schwaner. Selanjutnya terjadi perlipatan yang diikuti oleh alterasi hidrotermal epimagmatik. Pengangkatan berlangsung sampai sekarang dengan disisipi intrusi selama Tersier .Bagian selatan Zona Schwaner ini terdapat tiga kelompok batuan utama, yaitu batuan plutonik, batuan vulkanik Komplek Matan dan batuan sedimen klastik Komplek Ketapang. Bagian dari batuan komplek Matan dan Ketapang teralterasi oleh intrusi batolit granit. Batuan metamorf dari komplek Matan dapat dikorelasikan dengan batuan gunugapi seri Pahang di Malaysia dan Kompleks Ketapang berumur Trias Atas. Batuan non metamorf di komleks tersebut diasumsikan sebanding dengan endapan Tersier Bawah dan batuan vulkanik di jalur sebelah utaranya.Di Kalimantan Tenggara terbentang Pegunungan Meratus berumur Pra Tersier berarah utara – selatan. Di Meratus perkembangan batuan beku relatif lebih muda dibanding dengan Kalimantan Barat. 
                    Kompleks batuan dasar sekis kristalin di sini berumur Mesosoikum akhir. Orogenesa di Zona Meratus baru terjadi ketika proses pembentukan pegunungan di Kalimantan Barat akan selesai. Zaman Yura geosinklin terbentuk, berikut pengendapan ofiolit dan radiolaria dari Formasi Alino. Kemungkinan Formasi Alino berumur Yura di Kalimantan Tenggara sama dengan batuan Permokarbon Formasi Danau di jalur utara Kalimantan Barat. Formasi Alino dan Paniungan dari zona Meratus diintrusi oleh batuan plutonik. Intrusi yang pertama ini merupakan variasi batuan plutonik asam yang sangat beragam (dunit, peridodit) yang diakhiri dengan batuan granit plagioklas dan porfirtik. Setelah pengangkatan pertama batuan non-vulkanik ini Zona Meratus mengalami penurunan kembali. Pada zaman Kapur tengah sampai atas terjadi pengendapan dari hasil erosi kuat batuan berumur Yura yang terlipat serta masa batuan plutonik peridotit dan granit. Kapur terdiri dari fasies vulkanik dan non-vulkanik. Pada akhir Kapur Zona Meratus mengalami pengangkatan kedua, dan aktivitas vulkanik berlangsung sampai Tersier Bawah. Pengangkatan kedua ini menutup aktivitas siklus orogenesa Zona Meratus. Zona Meratus merupakan contoh baik untuk siklus pembentukan pegunungan. 
                    Pada zaman Yura dimulai dengan penurunan geosinklin yang diikuti dangan vulkanik bawah laut dengan proses ofiolitnya, sebagai awal mulainya pembentukan batuan plutonik basa dan ultrabasa. Penurunan geosinklin ini disertai dengan dua kali pengangkatan. Geantiklin pertama terjadi pada zaman Kapur Bawah. Ini didominasi batuan non-vulkanik, berupa batolit granit yang diintrusikan ke pusat geantiklin. Pengangkatan kedua merupakan aktivitas vulkanik dengan inti magmatik dari geantiklin sampai ke permukaan.  
 Filipina 

               Kepulauan Filipina sebagian besar terdiri dari batuan beku, sedang batuan sedimen hanya tipis di bagian permukaan. Seperti halnya yang terjadi di Kalimantan barat dan tenggara, evolusi orogenik di Filipina dimulai dari penurunan geosinklin, yang diikuti dengan intrusi dan ekstrusi batuan basa dan ultrabasa (ofiolit). Hanya saja prosesnya terjadi dalam umur yang lebih muda. Batuan plutonik basa dan ultrabasa merupakan kerangka dasar kepulauan ini dengan intrusi granit yang jarang terjadi. Batuan ini dianggap sebagai batuan yang paling tua, walaupun banyak beberapa argumen bahwa batuan ini lebih muda dari yang diperkirakan.  
 Maluku Utara. 
               Evolusi geologi Maluku Utara dan aktivitas magmatisme kawasan ini sama dengan di Filipina. Penurunan geosinklin mulai terjadi pada Mesosoikum awal. Transgresi di kelompok Halmahera kemungkinan terjadi setelah kepulauan Sula dan Obi. Batuan abisal di kelompok Halmahera secara umum terdiri aas gabro, norit, peridotit tersepentinitsasi, diorit, kuarsa dan granodiorit. Ofiolit basa dan ultrabasa diitrusi selama penurunan geosinklin. Ada jeda stratigrafi antara Eosen dan Neogen. Pada endapan Neogen dan Kwarter hadir batuan vulkanik menengah sampai asam. Aktivitas vulkanik hadir di Halmahera utara, Ternate dan pulau-pulau kecil lainnya.  
 Sulawesi 
                  Batuan beku dari berbagai komposisi menyusun pulau ini. Bagian utara dan barat Sulawesi disusun oleh batuan beku alkali kapur berumur Tersier. Sepanjang pantai barat sampai lengan selatan dari vulkanik terdiri dari batuan beku alkali-kapur yang melampar luas. Terpisah dengan batuan ini terdapat dilengan utara. Di Sulawesi timur dan tenggara peridotit dan batuan ofiolit lainnya tersingkap luas, dengan batuan vulkanik dan granitit hampir tidak ada. Di Sulawesi utara, barat dan tengah hanya didapatkan ampibol granit. Di Sulawesi terdapat intrusi pada ofiolit berupa batuan beku basa (peridodit dan serpentinit), gabro dan basal (splite). Ofiolit banyak terdapat di Sulawesi utara, barat dan tengah, tetapi tidak tersingkap di lengan timur.  
 Maluku Utara dan Busur Banda. 
                 Kepulauan ini merupakan ujung yang terpisah dari Sistem Pegunungan Sunda. Pada Mesosoikum jalur orogen kawasan ini masih merupakan satu kesatuan dengan Sistem Pegunungan Circum-Australia. Pada Paleozoikum akhir, orogenesa dimulai dengan penurunan geosinklin di Cekungan Banda bagian tengah. Daerah ini merupakan pusat diatrofisma. Dari sini deformasi menyebar ke arah utara (Sistem Seram) dan selatan (Sistem Tanimbar), yang di dihubungkan oleh sektor Kai dan busur Banda yang hadir sampai Tersier. Evolusi busur banda ini secara umum sesuai dengan proses pembentukan pegunungan dari Kepulauan Indonesia. Saat ini Sistem Busur Banda mempunyai anomali isostatik negatif yang kuat. Ini menunjukkan bahwa pada jalur ini terdapat energi potensial yang diperkirakan merupakan busur inti dan kerak batuan sialik dengan densitas rendah. Busur ini belum terkonsolidasi dengan kuat, mempunyai temperatur tinggi, dan banyak mengandung gas dengan kekentalan rendah. Kondisi ini menunjukkan adanya magma aktif yang memberikan gaya vertikal jika kondisi memungkinkan.  
 Kepulauan Sunda Kecil. 
              Kepulauan Sunda Kecil merupakan bagian dari Sistem Pegununggan Sunda. Evolusi orogenesa di kawasan berhubungan dengan Busur Banda. Ada dua deret jenis batuan beku dalam sistem ini (Roevei, 1940). Batuan tertua di Timor berumur Perm, berupa kelompok basal trakit yang mempunyai karakter Atlantik lemah. Batuan vulkanik ini dierupsikan pada awal pembentukan geosinklin. Setelah itu Sistem Orogenesa Timor berkembang. Seri lain berupa komplek ofiolit – split, yang berumur Pra Miosen. Batuan ini merupakan bagian dalam dari geosinklin, yang juga dapat dijumpai secara luas lingkaran luar Busur Banda. Batuan beku ini mempunyai karakter Mediteran yang kontras dengan seri Atlantis. Seri Mediteran bersifat potasik, dierupsikan pada saat akhir siklus orogenesa, di bagian dalam busur vulkanik.
               Contoh dari batuan ini adalah lava yang mengandung leusit dari erupsi G. Batu Tara, Tambora dan Soromandi. Tipe lain di bagian dalam busur vulkanik Kepulauan Sunda Kecil dibentuk oleh granodiorit Tersier. Di Flores terdapat bantuan berumur intra Miosen, sedang di Lirang maupun Wetar yang diduga berumur Neogen. Di dalam busur vulkanik ini terdapat tiga siklus aktivitas vulkanik: Neogen Tua, Neogen muda dan Kwarter sampai Resen. Dua siklus tertua didorong oleh intrusi batolit granodiorit yang naik sampai beberapa kilometer di bawah permukaan. Pengangkatan terakhir terjadi pada Plio-Plistosen disebabkan oleh pengaktifan kembali vulkanik yang akan padam. Ini merupakan tipikal pembentukan gunungapi di Maluku yang merupakan jalur vulkanik di luar cekungan.  
 Jawa
              Jawa merupakan bagian dalam dari busur vulkanik Sistem Pegunungan Sunda. Pada zaman Mesosoikum jalur ini berada di bagian geantiklin yang jauh di sebelah utara. Di sini ofiolit bercampur dengan sedimen Pra Tersier, misalnya di daerah Luk Ulo dan Ciletuh, Jawa Barat. Batuan Pra Tersier di Luh Ulo terdiri dari sepertinit, gabro dan diabas (Harloff, 1933). Batuan Pra Tersier di Ciletuh juga mengandung batuan beku basa dan asam yang termetamorfosakan (gabro, peridotit dan serpentinit) dengan sekis klorit dan filit. Pada akhir geantiklin Mesosoikum terjadi proses pengangkatan. Pengangkatan pertama bukan merupakan aktivitas non-vulkanik. Akhir Tersier merupakan perioda penurunan. Endapan non-vulkanik berumur Eosen diendapkan secara trangresi di atas komplek batuan dasar Pra Tersier. Selanjutnya pada akhir Paleogen magma sampai permukaan, dan perioda vulkanik kuat dimulai, dengan beberapa menunjukkan karakter bawah laut (Andesit tua, siklus awal dari vulkanik Pasifik).Pada Miosen tengah jalur vulkanik Jawa didorong oleh batolit granit sampai granodiorit, sehingga menghasilkan vulkanik-vulkanik Andesit Tua yang sangat basa.
                     Batuan beku holokristalin Intra Miosen sekarang tersingkap di Merawan, Jiwo, Luh Ulo, Tenjo Laut, Cilaju, Bayah dan lainnya (misalnya tufa dasit atau dasit di Genteng, selatan Tenjolaut) yang mengakhiri siklus vulkanik berafinitas Pasifik.Siklus vulkanik kedua terjadi pada zaman Neogen akhir, yang diakhiri oleh pengngkatan kedua dari busur vulkanik. Selanjutnya siklus ketiga berlangsung terus sejak Kwarter sampai sekarang. Kenampakan khas dari siklus kedua dan ketiga vulkanik ini adalah intrusi dan ekstrusi sepanjang tepi selatan geantiklin Jawa yang menunjukkan keanekaragaman batuan-batuan alkali. Intrusi Neogen akhir di Zona Bogor (Jawa Barat) dan Pegunungan Serayu Selatan di Jawa Tengah menunjukkan karakter essexitic. Pada zaman Kwarter gunungapi yang menghasilkan leusit hadir di timur laut Jawa yang merupakan sisi dalam geantiklin vulkanik (Muria, Ringgit).  
 Sumatra 
                 Bukit Barisan di Sumatra dibentuk dengan cara seperti geantiklin Jawa Selatan. Selama Mesosoikum jalur ini merupakan bagian muka busur dari geantiklin yang berukuran lebih luas dari Bukit Barisan saat ini. Endapan di geosinklinal terlipat kuat membetuk isoklin dengan arah gerak dari timur laut ke barat daya. Proto Barisan masih terdapat batuan non-vulkanik. Sepanjang lereng timur dari geantiklin Barisan berumur Kapur masih terdapat granit yang telah mengalami perlipatan kuat. Busur ini dimulai dari pulau Berhala di selat Malaka utara, meluas di sepanjang Suligi-Lipat Kain dan Lisun-Kuantan, serta melipat kuat sampai sebelah timur danau Singkarak dan Jambi. Umur granit di bagian utara jalur (pada granit pembawa timah di Berhala dan Suligi-Lipat Kain) diperkirakan Yura. Di bagian lebih selatan berumur Karbon dan Permokarbon, dan sebagian pasca Trias.
              Kemungkinan granit di Lampung yang mengintrusi sekis kristalin dan geneis dari komplek batuan dasar tua merupakan bagian dari lipatan ini.Seperti halnya busur vulkanik Pulau Jawa dan Sunda Kecil, pulau Sumatra mengalami tiga siklus aktivitas vulkanisma. Siklus pertama terjadi pada akhir Paleogen dan diakhiri oleh pengangkatan intra Miosen. Pengangkatan ini diikuti oleh intrusi batolit granodiorit, yang menjadi dasar dari batuan vulkanik Andesit tua. Di permukaan kenaikan magma granit ini diikuti oleh erupsi paroksismal dari letusan Katmaian yang mengeluarkan aliran tufa asam dengan jumlah yang sangat besar.Sepanjang Neogen atas, siklus kedua aktivitas vulkanik Pasifik terbentuk dan diakhiri oleh pengangkatan Plio-Plistosen. Selanjutnya erupsi paroksismal itu ditutup oleh letusan magma batolit granit yang berada di dekat permukaan (Semangko, Ranau, Toba).
                  Demikian juga tufa asam Lampung di Sumatra selatan dan tufa Bantam di Jawa Barat dan di selat Sunda dierupsikan pada periode ini. Akhirnya siklus ketiga terbentuk, menumbuhkan kerucut-kerucut vulkanik di sepanjang Bukit Barisan. Sedikit berbeda terdapat pada erupsi efusif basal olivin resen yang terjadi di Sukadana Lampung. Irupsi celah ini terdapat di tepi perisai kontinen Dataran Sunda, dan dapat disebandingkan dengan erupsi efusif basal di Midai, Niut - Karimun Jawa.  
 Pulau Barat Sumatra. 
              Kepulauan ini memberi gambaran yang berbeda dari busur luar Sistem Pegunungan Sunda. Selama zaman Tersier jalur ini merupaka palung busur dari Zona Barisan. Pada zaman Eosen, intrusi basa dan ultrabasa yang terserpentinitisasi hadir. Pada zaman Kwarter pembentukan busur geantiklin pada jalur ini dimulai, dan berlanjut sampai saat ini. Anomali isostatik negatif pada jalur ini menandakan adanya energi potensial yang mmungkin muncul. Pengangkatan pertama dari palung busur ini seluruhnya batuan non-vulkanik, dan sesuai dengan aturan umum dari evolusi orogen di Kepulauan Indonesia.  
 Kepulauan Andaman dan Nikobar 
           Peristiwa magmatisma dan orogenesa yang serupa terjadi di kepulauan ini. Seri Serpentinit representasi dari ofiolit vulkanik palungbusur lebih tua dari Eosen. Tetapi menurut Chiber (1934) lapisan basal Eosen juga bercampur dengan batuan vulkanik ultrabasa, seperti yang terjadi di Nias.  
 New Guinea. 
          Di pulau ini terdapat dua sistem orogenesa. Rangkaian pegunungan bagian tengah merupakan dari Sistem Circum-Australian, dan bagian utara merupakan bagian dari Sistem Melanisia. Sistem Melanesia terdiri dari busur vulkanik di bagian dalam dan busur non-vulkanik di bagian luar. Bagian tengah dari busur vulkanik ini aktif pada zaman Neogen. Bagian utara dibentuk oleh busur luar non-vulkanik dari Sistem Melanisia. Di bagian utara New Guenea juga terdapat aktifitas diatrofisma Pra Tersier yang diikuti dengan aktivitas pembentukan batuan beku. Di pegunungan Cyclope utara tersingkat batuan-batuan ofiolit berupa serpentinit dan gabro yang diintrusi oleh batuan plutonik asam (diorit dan granit). 
            Di Vogelkop intrusi granit mengalami metamorfosa kontak dengan endapan-endapan berumur Yura yang teralterasi. Bagian tengah New Guinea mengalami penurunan geosinklin sejak zaman Silur. Aktivitas geosinklin pada zaman Oligosen tidak memunculkan batuan vulkanik. Aktivitas vulkanik baru hadir selama Miosen, berikut intrusi batuan plutonik monsonit, syenodiorit, diorit, granodiorit, granit dan lainnya. Akhirnya morfologi saat ini dibentuk akibat aktivitas vulkanisma sela Suma Kwarter.  
 Pulau Christmas. 
            Pulau ini terdiri dari batuan dasar berupa batuan vulkanik bersifat basa dari afinitas Atlantik berumur Tersier. Komposisi batuan beku berhubungan dengan aktivitas vulkanik lainnya yang berada di Samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Yang membedakan dengan kepulauan Indonesia adalah kehadiran alkali kapur dari seri Pasifik yang dominan.  

 Peta Wilayah Paparan Sunda
             Berdasarkan pulau-pulau di Paparan Sunda, maka dapat dilihat peta wilayah Paparan Sunda, yaitu sebagai berikut,
PETA WILAYAH PAPARAN SUNDA

 

C. PENUTUP
       Wilayah Sunda land yang memiliki iklim tropika dan memiliki kondisi tanah subur, menunjukkan tingkat keleluasaan untuk didiami. Kemungkinan pusat peradaban adalah berada antara Semenanjung Malaysia dan Kalimantan, tepatnya sekitar Kepulauan Natuna (sekitar laut China Selatan) atau pada Zaman Es tersebut merupakan muara Sungai yang sangat besar yang mengalir di Selat Malaka menuju laut China Selatan sekarang. Anak-anak sungai dari sungai raksasa tersebut adalah sungai-sungai besar yang berada di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan bagian Barat dan Utara. 
       Kemungkinan kedua adalah Muara Sungai Sunda yang mengalir di Laut Jawa menuju Samudera Hindia melalui Selat Lombok. Hulu dan anak-anak sungai terutama berasal dari Sumatera bagian Selatan, seluruh Pulau Jawa, dan Pulau kalimantan bagian Selatan.
         Oleh karena itu klaim bahwa awal peradaban manusia berada di wilayah Mediterian patut dipertanyakan. Sebab pada masa itu kondisi iklim sangat dingin dan beku, lapisan salju di wilayah Eropa dapat menjangkau hingga 1 km tebalnya dari permukaan bumi. Keadaan di Eropa dan Mesir pada masa itu adalah sama seperti apa yang ada di kawasan Artik dan Antartika sekarang ini.
         Kawasan Sunda land pada saat itu walaupun memiliki suhu paling dingin sekalipun, tetap dapat didiami dan menjadi kawasan bercocok tanam kerena terletak di sekitar garisan khatulistiwa. Lebih menarik lagi, dengan muka laut yang lebih rendah, pada masa itu Sundaland adalah satu daratan benua yang menyatu dengan Asia dan terbentang membentuk kawasan yang amat luas dan datar. Apabila bumi menjadi semakin panas dan sebagian daratan Sundaland tenggelam daerah ini tetap dapat didiami dan tetap subur.
       Di sisi lain kenyamanan iklim dan potensi sumberdaya alam yang dimiliki wilayah Sundaland, juga dibayangi oleh kerawanan bencana geologi yang begitu besar akibat pergerakan lempeng benua seperti yang dirasakan saat ini. Kejadian gempabumi, letusan gunung api, tanah longsor dan tsunami yang terjadi di masa kini juga terjadi di masa lampau dengan intensitas yang lebih tinggi seperti letusan Gunung Toba, Gunung Sunda dan gunung api lainnya yang belum terungkap dalam geologi.




SOAL-SOAL GEOLOGI INDONESIA

JAWABLAH SOAL-SOAL BERIKUT DENGAN BENAR! 

SOAL GEOLOGI INDONESIA 

1. Topografi kars yang terdapat di plato Selatan Jawa terbentuk dari…..
a. Hasil pengendapan hewan coral dan foraminifera yang mengalami pengangkatan dasar laut
b. Pelarutan kalsium karbonat oleh air permukaan
c. Proses pelapukan batu-batuan yang terjadi dalam waktu yang lama
d. Merupakan hasil endapan dari pegunungan berapi tua
e. Merupakan sebagian dari peneplain yang terangkat (uplifted)

2. Pernyataan berikut yang benar mengenai Semenanjung Blambangan ialah….
a. Semenanjung Blambangan terdiri dari ploto kapur yang kurang mempunyai sifat mudah larut sehingga sukar mempunyai bentuk bukit kapur
b. Semenanjung Blambangan pada seluruh sisinya dikelilingi oleh lipatan
c. Semenanjung Blambangan terdiri dari plato kapur yang mempunyai kenampakan yang sifatnya tidak sama dengan di plato Selatan
d. Semenanjung Blambangan yang terdiri dari plato kapur merupakan hasil endapan-endapan fluvio-vulkanik yang memancar dari pegunungan
e. Semenanjung Blambangan terdiri dari plato kapur yang sifatnya mudah larut sehingga membentuk bukit-bukit kapur

3. Di Kalimantan Timur terdapat sumber mineral berupa batu bara, hal ini dikarenakan….
a. Merupakan daerah delta
b. Merupakan daerah litoral
c. Merupakan daerah paralik
d. Merupakan daerah cekungan
e. Merupakan daerah lipatan
4. Selain batu bara, di Kalimantan Timur juga terdapat sumber fosil minyak bumi, hal ini dikarenakan….
a. Merupakan daerah delta
b. Merupakan daerah litoral
c. Merupakan daerah cekungan
d. Merupakan daerah geosinklin
e. Merupakan daerah basin
5. Pengambilan timah di perairan kepulauan Riau-Lingga lebih mudah daripada di pertambangan Malaysia, hal ini dikarenakan….
a. Timah di perairan kepulauan Riau-Lingga akibat proses pengangkatan
b. Timah di perairan kepulauan Riau-Lingga adalah timah skunder akibat pengikisan yang telah disedimentasikan
c. Hasil pelapukan selama jaman glacial
d. Akibat adanya zona lempeng tektonik
e. Hasil proses geantiklin

6. Kepulauan Riau-Lingga terletak di sisi timur pulau Sumatra yang terdiri dari batuan serpih dan kuarsit. Hal ini disebabkan oleh adanya….
a. Proses patahan pada bukit barisan
b. Proses penurunan lempeng Indo-Australia
c. Proses intrusi oleh batolit granit yang mengandung timah
d. Proses pengagkatan sisi barat pulau Sumatra
e. Pelarutan kalsium karbonat dari batuan gamping oleh air permukaaan

7. Cekungan Sumatra Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang berkaitan dengan penunjaman lempeng….
a. Indo-Australia terhadap Eurasia 
b. Eurasia terhadap Indo-Australia
c. Indo-Australia terhadap Pasifik
d. Eurasia terhadap Pasifik
e. Pasifik terhadap Eurasia

8. Cekungan Semangko terbentuk dari hasil….yang dikelilingi oleh tinggian-tinggian batuan pratersier.
a. Penunjaman (subduction)
b. Perlipatan (fault)
c. Patahan (foud)
d. Pengangkatan (uplift)
e. Lipatan (fold)
9. Bagian tengah pulau bali memiliki tanah yang lebih subur daripada bagian utara. Hal ini disebabkan karena….
a. Merupakan daerah alluvial hasil sedimentasi 
b. Merupakan jalur pegunungan busur luar yang banyak gunung api 
c. Terdapat banyak gunung api
d. Banyak terdapat sungai besar yang membawa sedimen vulkanik dari bagian selatan
e. Curah hujan yang tinggi

10. Gugusan pulau sunda kecil dahulunya merupakan pulau yang menyatu dengan gugusan sunda besar namun sekarang terpisah menjadi pulau-pulau kecil. Ini disebabkan oleh….
a. Terjadinya patahan yang memisahkan pulau-pulau tersebut
b. Adanya arus konfeksi yang menyebabkan pulau-pulau bergerak dan terpisah
c. Terjadi masa pencairan es pada masa post glacial yang menenggelamkan daerah rendah
d. Terjadinya half graben
e. Terjadi letusan gunung berapi yang sangat besar

SOAL-SOAL GEOLOGI

1. Dataran Sunda terklasifikasi menjadi 2 kepulauan, yaitu Kep. Sunda Besar dan Kep. Sunda Kecil. Yang termasuk dalam Kep. Sunda Besar adalah sebagai berikut, kecuali…..
a. P. Jawa d. P. Sumatra
b. P. Madura e. P. Kalimantan
c. P. Sulawesi 

2. Dataran Sunda sebagai kerak benua Eurasia yang terdiri dari gabungan pulau-pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa, diperkirakan terjadi pada…..
a. Zaman glacial d. Zaman tersier
b. Zaman kapur atas e. Zaman kwarter
c. Zaman Yura

3. Batuan plutonik “Schwaner Zone” merupakan bagian terdalam yang tersingkap di…..
a. Jawa Tengah d. Sulawesi Selatan
b. Sumatra Utara e. Kalimantan Barat
c. Madura 

4. Kawasan tanah Sunda pada masa glacial tetap dapat didiami dan menjadi kawasan bercocok tanam karena….. 
a. morfologinya berupa dataran tinggi
b. terletak di sekitar garis khatulistiwa
c. terbentuk dari endapan alluvial
d. memiliki curah hujan yang tinggi
e. tanahnya berupa tanah vulkanik

5. Wilayah tanah Sunda memiliki kondisi tanah yang subur, menunjukkan tingkat keleluasaan untuk didiami. Tanahnya subur karena….. 
a. merupakan tanah sedimen
b. vegetasinya sangat heterogen
c. bagian atasnya dilapisi tanah hasil semburan lava gunung berapi
d. berada di dataran tinggi
e. memiliki banyak jalur sungai purba

6. Pada masa miosen tengah, jalur vulkanik Jawa didorong oleh batolit granit sampai granodiorit. Hal ini menyebabkan di Jawa…..
a. mengalami pengangkatan batuan kapur dari dasar laut
b. menghasikan vulkanik-vulkanik andesit tua yang sangat basa
c. geologi Jawa didominasi oleh batuan granit
d. menghasilkan batuan beku holokristalin intra miosen
e. membentuk patahan dan lipatan yang sangat intensif

7. Berdasarkan struktur geologinya, Pulau Madura didominasi oleh…..
a. alluvium dan batuan beku  
b. alluvium dan batuan sedimen klastik
c. alluvium dan batuan vulkanik
d. alluvium dan batuan gamping
e. alluvium dan batuan granit

8. Berdasarkan tatanan geologi Indonesia, wilayah Nusa Tenggara Barat terletak pada pertemuan 2 lempeng besar, yaitu.....
a. Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika
b. Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik
c. Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia
d. Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Afrika
e. Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Pasifik

9. Circum Sunda Mountain System yang mengelilingi dataran Sunda terbentuk akibat.....
a. Penurunan bagian utara Pulau Jawa
b. Pengangkatan dasar samudra
c. Pergeseran lempeng-lempeng benua
d. Munculnya gunung-gunung vulkan
e. Tumbukan lempeng Hindia dan Eurasia

10. Di Schwaner Zone, setlah batuan plutonik tersingkap, pengendapan pelitik dan psamitik terjadi pada zaman.....
a. Trias atas  
b. Trias bawah
c. Trias tengah
d. Miosen
e. Oligosen 

SOAL- SOAL GEOLOGI INDONESIA KELOMPOK 3:
STRUKTUR PULAU SUMATERA
1. Punggungan busur muka (foordeep) dan cekungan busur muka (interdeep) di Pulau Sumatera dapat terfragmentasi akibat...?
a. Sistem sesar geser dan ekstrusi magma.
b. Kemiringan arah penunjaman antara Lempeng Indo Australia dan Eurasia.
c. Proses pelipatan yang sangat intensif.
d. Patahan disepanjang bukit Barisan.
e. Material hasil sedimentasi di sepanjang cekungan Pulau Sumatra.
2. Di bawah ini merupakan faktor- faktor penyebab adanya kompleksitas tatanan geologi yang menyebabkan perubahan lingkungan Tektonik dan perkembangan Pulau Sumatera adalah…?
a. Heterogenitas sifat batuan dan perbedaan lingkungan tektonik di ulau Sumatera.
b. Adanya perpindahan massa/ material batuan akibat dari proses Tektonik.
c. Penurunan perlahan pada miosen awal dikombinasikan dengan kenaikan Sea Level.
d. Adanya Sesar bongkah/ block foulting yang tersingkap di permukaan.
e. Penurunan cekungan yang ditandai oleh pembalikan struktur yang lemah.
3. Tumbukan Tektonik Lempeng Indo Austalia dan Lempeng Eurasia yang bergerak ke arah Utara hingga Timur Laut menyebabkan…?
a. Terbentuknya Geantiklin dan Geosinklin di pulau Sumatera.
b. Terbentuknya Zona Magmatik Sumatera.
c. Keadaan Morfologi dan Tektonik Sumatera.
d. Terbentuk Cekungan Sumatera Selatan.
e. Adanya Busur Depan dan Busur Belakang Sumatera.
4. Salah satu proses Geologi yang terjadi di pegunungan barisan (barisan gunung berapi aktif) ialah…?
a. Subduksi Lempeng Indoaustralia dan Eurasia yang memicu Magmatisme.
b. Adanya sedimentasi dan penurunan dasar sedimen.
c. Erosi selama zaman Yura akhir dan zaman Kapur.
d. Akumulasi sedimen dari arah utara ke selatan.
e. Ketidakselarasan Regional antar struktur batuan.
5. Pulau- pulau kecil di sebelah barat pulau sumatera, misalnya pulau nias terbentuk melalui proses di bawah ini…?
a. Intrusi yang terdenudasi.
b. Pengangkatan/ uplift.
c. Proses Orogenesis pegunungan aktif.
d. Proses patahan sebagai jalur keluarnya magma.
e. Subduksi lempeng Indoaustralia dan Eurasia. 
6. Kecepatan sedimentasi dan penurunan dasar sedimen atau cekungan pada awal pembentukan cekungan di Sumatera Utara relatif lambat. Kemudian dilanjutkan dengan kecepatan sedimentasi lambat serta kecepatan penurunan dasar sedimen sangat cepat pada belasan juta tahun yang lalu. Kecepatan penurunan tersebut akibat…?
a. Rifting di laut Andaman yang membentuk serpih laut, yang kaya material organic.
b. Tektonik ekstensional, yang menghasilkan graben berarah utara- selatan, dan barat laut- tenggara.
c. Perubahan lingkungan pengendapan dari lingkungan darat, rawa, hingga lingkungan lakustrin.
d. Zone sesar yang berhubungan erat dengan perlipatan serta sesar pratertier yang mengalami peremajaan.
e. Proses perlipatan yang diikuti oleh alternative hydrothermal epimagmatik.
7. Pernyataan berikut yang salah mengenai cekungan sumatera tengah ialah…?
a. Konsolidasi basement pada zaman yura terdiri dari struktur yang bearah barat laut- tenggara.
b. Terdiri dari sedimentasi tersier penghasil hidrokarbon yang terbesar di Indonesia.
c. Terbentuk dari proses sesar sumatera pada zaman kapur.
d. Basement yang terkena aktifitas magmatisme dan erosi selama zaman yura akhir dan zaman kapur.
e. Proses granitisasi yang terjadi dalam bentuk padat melalui proses difusi.
8. Dibawah ini yang bukan merupakan akibat dari tektonisme pleoplestosen yang bersifat kompresif yaitu…?
a. Terjadinya invrensi struktur basement.
b. Menbentuk sesar- sesar yang berarah barat laut- tenggara.
c. Ketidakselarasan regional antara formasi minas dan endapan alluvial kuarter terhadap formasi di bawahnya. 
d. Penurunan yang dipengaruhi pembebanan sedimen dan penurunan tektonik.
e. Terbentuknya lipatan yang berarah barat laut- tenggara.
9. Struktur penyusunan batuan di pulau sumatera berbeda- beda bila ditinjau dari kajian geologi dikarenakan…?
a. Perbedaan lingkungan tektonik di pulau sumatera.
b. Batuan induk di sisi barat, tengah, dan timur berbeda- beda. 
c. Patahan di sisi barat pantai sumatera yang terus bergeser.
d. Proses pengangkatan (uplift) yang bergelombang.
e. Penurunan pertama dan palung busur (batuan non vulkanik).
10. Di sumatera bagian barat batuan pra- tersier tersingkap dalam bentuk jendela pada batuan gunung api tersier dan kwarter yang membentuk…?
a. Gunung Malenggang.
b. Bukit Barisan.
c. Gunung Kerinci.
d. Pegunungan Tiga Puluh.
e. Zona Sesar Sumatera.

1. Pertemuan tiga Lempeng membentuk cekungan Kalimantan timur, tiga Lempeng tersebut adalah…..
a. Lempeng Eurasia, Indoaustralia, dan lempeng Pasifik
b. Lempeng Indo – Australia, lempeng Pasifik, lempeng Amerika
c. Lempeng Pasifik, lempeng Atlantik, lempeng Australia
d. Lempeng Austtralia, lempeng Pasifik, lempeng Atlantik
e. Lempeng Indo – Australia, lempeng Pasifik, lempeng Eropa

2. Tatanan Stratifigasi Sumatera Tengah terbentuk sangat komplek akibat adanya dua proses yang bekerja secara bersamaan proses yang dimaksud adalah…..
a. Proses Vukanisme
b. Proses Denudasi dan vulkanisme yang terjadi secara bersamaan
c. Proses Tektonisme
d. Proses Vulanisme dan Tektonisme yang terjadi hampir bersamaan
e. Proses Intrusi Magma
3. Terbentuknya jalur pegunungan diselatan pulau jawa dan jalur pegunungan api di sumatera, jawa, dan nusa tenggara menghasilkan berbagai macam cekungan. Adanya cekungan tersebut karena adanya pertemuan lempeng yang bergerak saling …..
a. Menjauh
b. Mendekat
c. Berpapasan
d. Bergeser dengan arah yang sama
e. Saling menjauh
4. Pergerakan lempeng Eurasia dan Indo – Australia menyebabkan berbagai macam cekungan dibagian timur sumatera dan jawa bagian utara. Dilihat dari tempat terbentuknya cekungan, cekungan tersebut merupakan cekungan….
a. Busur muka
b. Busur belakang
c. Busur dalam
d. Busur tengah
e. Busur luar
5. Gejala pemekaran dasar Samudera(Sea Floor Spreading) disebabkan oleh arus yang terus bergerak didalam bumi, Arus tersebut dikenal dengan arus….
a. Konveksi
b. Geologi
c. Kondensasi
d. Turbulensi
e. Magma vulaknik
6. Cekungan Sumatera Tengah dan Cekungan Sumatera Selatan dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi. Pegunungan tersebut adalah....
a. pegunungan barisan
b. pegunungan utara
c. pegunungan sunda land
d. tinggian lempeng
e. pegunungan tigapuluh

7. Cekungan Jawa Utara adalah cekungan yang kaya akan bahan bakar minyak. Cekungan ini dalam istilah geologi disebut....
a. Cekungan Geantiklin
b. Cekungan Geosinklin
c. Cekungan Sinklinal
d. Cekungan Busur Muka
e. Cekungan Jawa

8. Pertemuan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menghasilkan jalur gunung api yang memanjang dari Sumatra sampai Nusa Tenggara dan membentuk rangkaian gunung api. Rangkaian gunung api ini dikenal dengan istilah......
a. Busur vulkanik
b. Busur belakang
c. Ofiosit
d. Transform fault
e. Subduction zones


1. Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa masih merupakan satu daratan dengan benua Asia yang disebut tanah Sunda pada awal...
a. Eosen
b. Paleogen
c. Oligosen
d. Miosen
e. Pleistosin

2. Jawa Barat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu ...
a. Banten, dataran Batavia, zone Bogor dan zone Bandung
b. Banten, zone Bogor, zone Bandung dan pegunungan Selatan
c. Dataran pantai utara, zone Bogor, zone Bandung dan pegunungan Selatan
d. Dataran Batavia, zone Bogor dan zone Bandung
e. Banten, zone Bogor, zone Bandung, dataran Batavia dan pegunungan Selatan

3. Zone Bogor di Jawa Barat membentang dari...
a. Teluk Pelabuhan Ratu sampai di segara anakan pada pantai selatan Jawa
b. Bogor sampai di pulau Nusa Kambangan
c. Teluk Pelabuhan Ratu sampai di pulau Nusa Kambangan
d. Bogor sampai lembah Citandui (Tasikmalaya)
e. Bogor sampai di segara anakan pada pantai selatan Jawa

4. Zone depresi Randublatung merupakan zona yang datar yang diapit oleh dua zona perbukitan, yaitu ...
a. Zona Solo dan zona Kendeng
b. Zona Rembang dan Zona Solo
c. Subzona Ngawi dan zona Kendeng
d. Zona Rembang dan subzona Ngawi
e. Zona Rembang dan zona Kendeng


5. Zona pusat depresi Jawa berada pada zona...
a. Zona Solo dan subzona Ngawi
b. Subzona Ngawi dan subzona Solo
c. Zona Randublatung dan zona Solo
d. Subzona Ngawi dan zona Randublatung
e. Zona Randublatung dan subzona Ngawi

6. Secara geologis Madura merupakan bagian jalur geologi sebelah utara Jawa Timur yang merupakan kelanjutan dari zona...
a. Kendeng
b. Randublatung
c. Solo
d. Rembang
e. Pegunungan kapur utara

7. Pada kala Eosen pulau Jawa yang semula berupa daratan, bagian utaranya tergenang oleh air laut dan membentuk...
a. Geantiklin
b. Antiklin
c. Sinklin
d. Geosinklin
e. Antiklinorium

8. Wilayah Jawa bagian selatan rawan terjadi gempa karena...
a. Terdapat patahan-patahan yang membelah pulau Jawa
b. Berdekatan dengan zona subduction lempeng samudera Hindia dan lempeng Eurasia
c. Adanya graben dan horst
d. Karena dekat dengan jalur gunung api
e. Merupakan daerah pegunungan kapur
9. Menurut Van Bemmelen, fisiografi pegunungan selatan di Jawa Timur membujur mulai dari daerah...
a. Tulungagung sampai daerah Malang Selatan
b. Trenggalek sampai daerah Jember
c. Pacitan sampai daerah Blambangan
d. Tulungagung sampai daerah Blambangan
e. Pacitan sampai Malang Selatan

10. Daerah-daerah di Jawa Timur seperti Blora, Cepu, Tuban, Lamongan, Gresik dan Sidoarjo dulunya merupakan cekungan geosinklin sehingga daerah-daerah ini berpotensi...
a. Migas
b. Kapur
c. Batu bara
d. Lumpur
e. Batu kuarsa




SOAL- SOAL POKOK BAHASAN GEOLOGI PULAU JAWA
1. Pantai selatan jawa tengah relaif lebih landai dibandingkan pantai jawa barat dan jawa timur, hal ini disebabkan oleh…
a) pantai selatan jawa barat dan timur berbatasan dengan samudera hindia
b) pantai selatan jawa tengah merupakan sentral pengendapan pegunungan api serayu selatan
c) pantai selatan jawa barat merupakan muara sungai bengawan solo
d) pantai selatan jawa barat dan jawa timur di dominasi batuan karst
e) pantai selatan jawa barat dan jawatimur dibentuk oleh konfigurasi basin

2. lokasi gunung Muria berada di luar jalur vulkanic inner ARC Jawa, hal ini disebabkan karena gunung Muria….
a) Memiliki zone Benioff yang relative dalam
b) Terletak pada zona subduksi
c) Merupakan formasi magmatisme busur belakang / back Arc
d) Terbentuk pada zone patahan Muria- Meratus
e) Terbentuk oleh intrusi magma kala Meosen

3. Persebaran gunung api erat kaitanya dengan system konfigurasi basement kerak bumi, hal ini dikarekan vulkanisme dipengaruhi oleh…
a) Struktur geologi kerak bumi
b) Liniasi batuan penyususn kerak bumi
c) Titik hiposentrum
d) Tenaga endogen dan eksogen
e) Dislokasi dan unconformity pada lapisan batuan


4. Kerumitan struktur geologi Indonesia merupakan representasi dari…
a) Pertemuan dua lempeng litosfer
b) Pertemuan tiga lempeng litisfer
c) Posisi lintang
d) Tenaga eksogen
e) Posisi lintang dan tenaga eksogen

5. Berikut ini adalah kenampakan geologi yang secara lanhsung dibentuk oleh system penunjman sunda, kecuali…
a) Intrusi magma
b) Palung
c) Dataran alluvial utara
d) Pegunungn vulkanik
e) Pegunungn karst

6. Tatanan tektonik pulau jawa secara geologis dibentuk oleh gejala dibawah ini , kecuali..
a) Vulkanisme dan pengangkatan
b) Pengankatan dan subduksi
c) Subduksi dan magmatisme
d) Sesar dan joint
e) Erosi dan pengendapan

7. Dibawah ini adalah pernyataan yang salah mengenai pegunungn serayu di jawa tengah adalah….
a) Pegunungan serayu dibagi menjadi 2 zone yakni serayu utara dan serayu selatan
b) Pegunungan serayu utara membentuk rantaian pegunungn yang menghubungkan rangkaian dataran tinggi Bogor jawa barat dengan pegunungn kendeng di jawa barat
c) Pegunungn serayu utara dan selatan dipisahkan oleh depresi serayu yang membentang dari Cilacap – Serayu
d) Pegunungn serayu selatan merupakan bagian dari rangkaian depresi bandung
e) Pegunungn serayu selatan merupakan bagian dari vulkanic inner Arc java

8. System penunjaman lempeng Australia dan Eurasia menunjukkan variasi arah penunjaman , arah penunjaman yang tepat adalah…
a) Relative menunjam miring di Jawa dan relative tegak lurus di Sumba
b) Relative menunjam miring di Sumba dan relative tegak lurus di Jawa
c) Relative tegak lurus di kepulauan Andaman dan Sumatera dan menunjam miring di Burma
d) Relative tegak lurus di Burma dan menunjam miring di kepulauan Andaman dan Sumatera
e) Relative tegak lurus di Jawa dan Sumba , menunjam miring di kepulauan Andaman dan Sumatera

9. Pernyataan yang tidak sesuai dengan kondisi fisiogarafis dan geologis Jawa Tengah adalah…
a) Pantai utara Jawa Tengah merupakn dataran Alluvial
b) Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Serayu utara dipisahkan oleh depresi zone Serayu
c) Pegunungan Serayu Selatan secar afisiografis dan structural sama dengan pegunungan selatan Jabar dan Jatim
d) Kompleks pegunungn Dieng adalah dibentuk oleh jalur magmatisme gunung api kuarter Jabar dan Jatim
e) Penenggelaman Zone pantai utara dan selatan Jawa Tengah diakibatkan oleh Patahan

10. Secara structural Jawa Timur dibagi manjadi enam zone:
i. Antiklinorium Rembang
ii. Zone depresi Rabdubelatung
iii. Antiklinoriun Kendeng
iv. Zone puat depresi
v. Zone gunung api kuarter
vi. Pegunungn selatan
Diantara ke – 6 struktur diatas yang secara litologi juga menyusun pulau Madura adalah….
a) 1 dan 5
b) 5 dan 6
c) 1
d) 5
e) 6

1. Diantara pernyataan di bawah ini adalah benar, kecuali...
a. Paparan sunda terdiri dari teluk Thailand, selat Malaka, bagian barat laut Cina Selatan, laut Jawa, bagian barat daya selat Makassar
b. Dianggap sebagai Paneplale (hampir tua)
c. Memiliki kedalaman kurang dari 100 meter
d. Merupakan dangkalan terluas di dunia
e. Paparan Sunda membentuk tepi kontinen yang stabil, dikelilingi oleh sistem busur vulkanik Sunda.
2. Diantara pulau-pulau dibawah ini, pulau yang berada di dangkalan Sunda yang terdiri dari lapisan sedimen Marine tertier adalah....
a. Kepulauan Karimun Jawa
b. Pulau Bawean
c. Kepulauan Natuna
d. Kepulauan Lingga
e. Kepulauan Anambas dan Tambela
3. Nort Sunda River System yang berasal dari Sumatera bermuara di...
a. Laut Cina Selatan
b. Laut Flores
c. Laut Jawa
d. Laut Filipina
e. Laut Banda
4. Daerah cekungan banda bagian tengah merupakan pusat diatrofisma dimana deformasi menyebar ke arah...
a. Utara dan selatan.
b. Utara dan timur
c. Barat dan selatan
d. Barat dan utara
e. Barat dan timur
5. Indonesia merupakan daerah pertemuan beberapa lempeng. Sebagian besar pulau-pulau di Indonesia terletak pada lempeng...
a. India-Australia
b. Philipina
c. Pasifik
d. Asia
e. Eurasia
6. Di Jawa, siklus vulkanik terjadi pada zaman Neogen akhir dan siklus ketiga berlangsung terus sejak kwarter sampai sekarang. Kenampakan khas dari siklus kedua dan ketiga vulkanik adalah...
a. Aktivitas non vulkanik
b. Vulkanik –vulkanik andesit tua yang sangat basa
c. Dijumpai secara luas lingkaran luar busur Banda
d. Intrusi dan ekstrusi sepanjang tepi selatan geantiklin.
e. Terdapat energi potensial yang diperkirakan merupakan busur inti dan kerak sialik dengan densitas rendah
7. Tatanan tektonik Indonesia bagian Barat merupakan bagian dari sistim kepulauan vulkanik akibat interaksi penyusupan Lempeng Hindia- Australia di Selatan Indonesia. Apa akibat dari fenomena tektonik lempeng tersebut adalah........
a. Munculnya titik-titik pusat gempa dan terbentuknya busur gunung api
b. Terbentuknya basin-basin laut
c. Munculnya Palung Samudera
d. Terjadinya Tsunami
e. Terbentuknya longsoran dasar samudera
8. Pulau-pulau berikut ini yang terdapat pada paparan sunda adalah...
a. Pulau Bawean, pulau Natuna, Kepulauan Anambas
b. Kepulauan Karimun Jawa, NTB, pulau Halmahera
c. Pulau Madura, Kepulauan Natuna, Pulau Bali, NTB
d. Kepulauan Lingga, Kepulauan Natuna, Pulau Lombok
e. Kepulauan Tambela, Riau, dan Pulau Lombok
9. Menurut Kertapati, 2006, penyebab gempa di daerah Busur Banda adalah....
a. Pergerakan Magma
b. Penunjaman Lempeng
c. Longsoran Dasar Samudera
d. Pergeseran Lempeng Tektonik
e. Tanah Longsor

10. Dampak dari adanya gunung Api di kawasan sunda land adalah...
a. Kondisi tanahnya subur
b. Adanya gempa dan tsunami
c. Berpotensi tanah longsor
d. Keadaan suhu semakin panas
e. Longsoran Dasar samudera
11. Berikut ini merupakan penyebab kerak bumi di wilayah Indonesia masih labil, kecuali...
a. Banyak Vulkan yang masih aktif
b. Adanya anomali gravitasi
c. Tabrakan antar lempeng
d. Terjadinya angin puting beliung
e. Sangat Seismik (banyak gempa bumi)


TUGAS GEOLOGI INDONESIA

1. Wilayah paparan Sunda merupakan wilayah yang relatif stabil karena jauh dari episentrum gempa.Hal ini dikarenakan oleh…..

  a.Wilayahnya berupa laut transgresi
  b.Paparan Sunda merupakan bagian Asiatic Shep 
  c.Tidak adanya aktivitas vulkanik dan tektonik
  d.Jarak antara episentrum dan hiposentrumnya < 30 km
  e.Wilayahnya terbentuk akibat vulkanisme

2. Potensi timah yang ada disekitar Malasyia dan kepulauan Lingga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dari segi eksploitasi dibandingkan dengan yang ada di perairan barat Sumatera.Hal tersebut dikarenakan……

  a.Jumlahnya lebih banyak di perairan barat Sumatera
  b.Jenisnya lebih beragam di perairan baratSumatera
  c.Perairan barat Sumatera memiliki timah sekunder sedangkan Malaysia dan Kepulauan Lingga merupakan timah primer 
  d.Perairan di pesisir barat lebih rendah 
  e.Di Sumatera barat permintaan akan timah lebih tinggi dibandingkan di Sumatera barat

3. Diantara hal tersebut merupakan bukti kesatuan wilayah antara pulau Jawa,Sumatera dan Kalimantan dengan benua Asia,kecuali…..

  a.Kesamaan spesies ikan tawar antara Kalimantan Barat dan Sumatera Timur
  b.Adanya bekas-bekas sungai purba yang mengalir antara Jawa bagian utara dengan Kalimantan Selatan
  c.Adanya muara sungai di Samudra Hindia 
  d.Adanya muara sungai di Laut Cina Selatan yang berasal dari sungai- sungai di Sumatera timur dan Kalimantan Barat  
  e.Adanya Trench yang memisahkan Sumatera dan Jawa

4. Jawa merupakan bagian dalam dari busur vulkanik sistem pegunungan Sunda dan mempunyai 3 siklus vulkanik.Siklus kedua dan ketiga yang terjadi pada zaman neogen akhir dan berlangsung terus sejak kuarter sampai sekarang mempunyai kenampakan khas yaitu……


  a.Berupa gunung api yang memanjang di selatan Jawa
  b.Batuan pra tersier yang mengandung batuan beku dan asam yang termetamorfosakan 
  c.Intrusi dan ekstrusi sepanjang tepi geantiklin Jawa yang menunjukkan keanekaragaman batuan-batuan alkali 
  d.Terjadi proses pengangkatan aktivitas non vulkanik
  e.Terjadi proses intrusi dan aktivitas tektonik

5. Pulau Bali bagian dari Kepulauan sunda kecil yang merupakan bagian dari sistem pegunungan sunda yang memiliki barisan gunung berapi aktif. Di bawah ini merupakan salah satu faktor Bali memiliki kesuburan tanah yang bervariasi adalah…..

  a.Bali merupakan daerah yang stabil
  b.Persebaran gunung api di Bali tidak merata 
  c.Secara geologis terbentuk melalui pengangkatan akibat aktivitas vulkanisme
  d.Sebagian besar tanah di Bali merupakan hasil sedinentasi
  e.Persebaran hutan hujan tropis di Bali tidak merata  

6. Dibawah ini merupakan salah satu faktor penyebab pantai barat Sumatera memiliki dataran endapan yang sempit dibandingkan daerah pantai timur Sumatera adalah…..

  a.Mayoritas aliran sungai-sungai di Sumatera mengarah ke pantai Barat Sumatera
  b.Di daerah pantai barat Sumatera terdapat deretan pegunungan vulkan
  c.Daerah pantai barat Sumatera berbatasan dengan Trough
  d.Daerah pantai barat Sumatera memiliki perairan tenang
  e.Daerah pantai barat Sumatera berbukit-bukit merupakan 
pegunungan 

7. Barisan gunung api yang terdapat di Indonesia bagian selatan (Jawa) merupakan hasil interaksi dari…..

  a.Proses pengangkatan aktivitas non vulksnik
  b.Lipatan batuan-batuan alkali dan plutonik asam
  c.Patahan yang mengakibatkan terbentuknya graben
  d.Penyusupan lempeng Hindia-Australia di selatan Indonesia 
  e.Intrusi dan ekstrusi di sepanjang tepi geantiklin Jawa

8. Daerah sepanjang pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa merupakan daerah rawan gempa yang berpotensi Tsunami.Di bawah ini merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi zonasi Tsunami, kecuali…..

  a.Kekuatan dan episentrum gempa
  b.Kelandaian pantai
  c.Bentuk atau geometri pantai
  d.Arus sejajar dengan garis pantai 
  e.Tinggi rendanhnya gelombang rayapan tsunami dihubungkan dengan elevasi pantai

9. Dibawah ini merupakan alasan wilayah Sunda Land layak untuk di diami(meskipun pada zaman es mayoritas air dalam keadaan membeku) adalah….

a.Sunda Land merupakan satu-satunya daratan luas sebagai pusat peradaban  
  b.Secara geogarafis di kelilingi oleh Samudera Orientale (Samudera Pasifik dan Hindia)
  c.Sunda Land relatif stabil dan aman dari bencana geologi
  d.Sunda Land terletak dikawasan khatulistiwa dan memiliki banyak gunung api aktif  
  e.Sunda Land memiliki banyak sumber mineral

10. Aktivitas tektonik lempeng menyebabkan beberapa fenomena yang tersebar di Sumatera,Jawa,Nusa Tenggara,dan Indonesia bagian timur.Dibawah ini merupakan fenomena tersebut, kecuali….

  a.Munculnya titik-titik pusat gempa
  b.Banyaknya kompleks patahan yang besar
  c.Sedimentasi hasil erosi 
  d.Munculnya barisan gunung api aktif
  e.Jalur tumbukan (subduction zone) sehingga membentuk busur gunung api aktif

SOAL GEOLOGI


1. Indonesia memiliki banyak cekungan geosinklin dan berpotensi menghasilkan migas, yang di maksud geosinklin adalah:
a. cekungan yang terbentuk dari hasil penurunan atau depression yang mengalami sedimentasi akibat pembebasan 
b. cekungan yang sempit dan panjang terdapat di dalam kerak bumi
c. cekungan yang terbentuk akibat proses erosi di dasar laut
d. cekungan yang terbentuk dari aktifitas seismic di dalam kerak bumi
e. cekungan yang terbentuk akibat intrusi dan ekstrusi magma di dasar laut


2. Berikut ini adalah kenampakan morfologi yang terbentuk akibat pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertubrukan, kecuali:
a. pegunungan lipatan 
b. jalur gunung api
c. intrusi dan ekstrusi
d. cekungan busur muka
e. cekungan busur belakang


3. Di tinjau dari posisi tektoniknya, cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan busur belakang yang relative memnjang barat laut tenggara dimana pembentukannya di pengaruhi oleh:
 a. subduksi lempeng indo-australia di bawah lempeng asia 
 b. pertemuan tiga lempeng litosfer 
 c. tenaga eksogen dan endogen
 d. posisi lintang
 e. tenaga ekstrusi dan intrusi
JAWABAN : A


4. Perbedaan struktur antara geosinklin dan sinklinal adalah:
 a. sinklinal dasarnya mengalami penurunan sedangkan geosinklin dasarnya statis
 b. sinklinal dasarnya statis sedangkan geosinklinal dasarnya mengalami penurunan
 c. depresi geosinklin terjadi secara berangsur – angsur sedangkan sinklinal terjadi sekaligus dalam periode waktu yang singkat
 d. geosinklin berbentuk cembung, sinklinal berbentuk cekung 
 e. geosinklin berupa lipatan – lipatan, sinklinal terdiri patahan – patahan



5. Sunda land secara geologis dikelilingi oleh cekungan – cekungan geosinklin yaitu meliputi daerah:
 a. jawa tengah, Sumatra timur, Sumatra barat
 b. jawa, Kalimantan barat, sumatra barat
  c. jawa utara, Sumatra selatan, Kalimantan timur
 d. jawa tengah, Sumatra barat, Kalimantan tengah

6. Akibat penunjaman lempeng indo-australia dan lempeng Eurasia dengan arah miring (450) di sepankjang lepas pantai barat Sumatra mengakibatkan terbentuknya:
 a. zona sesar naik
 b. zona sesar geser
 c. zona sesar turun
 d. zona sesar terbalik
 e. zona sesar lompat


7. Sumber kekuatan utama yang menyebabkan terbentuknya cekungan geosinklin adalah:
 a. penurunan atau depresi
 b. pengikisan oleh tenaga air
 c. aktifitas seismik 
  d. erosi
 e. arus konveksi

8. Lempeng indo-australiadan lempeng hindia arah penunjaman menunjukkan beberapa variasi dan berpengaruh terhadap kenampakan geologis yang berbeda, arah penunjaman lempeng tersebut, diantaranya:
 a. relative penunjam tegak lurus di umba dan jawa erta menunjam miring sepanjang Sumatra kep. Andaman dan burma
 b. relative tegak lurus di Sumatra serta menunjam di jawa dan sumba
 c. relative miring kearah jawa dan sumba serta menunjam di Sumatra
 d. relative menunjam di jawa dan sumba serta miring di Sumatra
 e. relative tegak lurus di Sumatra dan miring di jawa dansumba


9. Berkaitan dengan potensi minyak bumi yang terdapat pada cekungn geosinklin umumnya di temukan di daerah lepas pantai laut dangkal. Bahan dasar pembentuk minyak bumi adalah
 a. endapan alluvial
 b. mineral – mineral
 c. material vulkanik
 d batuan kapur
 e. plankton


10. Kenampakan geologis cekungan geosinklin pada umumnya berupa?
 a. depression/penurunan
 b. patahan
 c. lipatan
 d. pengangkatan
 e. sesar  


Tugas Pembuatan Soal UTS

1. Pantai di selatan Jawa Timur bertebing terjal, sedangkan di pantai utara Jawa Timur landai hal itu disebabkan oleh….
a. Pantai selatan materialnya dari batuan kapur yang diselingi batuan vulkanik.
b. Pantai selatan mengalami pengangkatan pada miosen atas, sehingga pantainya terjal.
c. Sebagian besar pantai selatan Jawa Timur berbatasan dengan pegunungan dan berhadapan dengan laut lepas dan terkena ombak besar sehingga tidak terjadi pengendapan.
d. Pantai selatan lautnya dalam, sedangkan pantai utara lautnya dangkal.
e. Pantai selatan sering terkena ombak besar dari laut lepas.
2. Urutkan irisan fisiografi Jawa Timur dari selatan sampai utara menurut Van Bemmelen…..
a. Zona pegunungan selatan, ngawi subzone, solozone sensustricto, blitar subzone, zona kendeng, zona randublatung, dan zona rembang.
b. Zona pegunungan selatan, solozone sensustricto, blitar subzone, zona kendeng, zona randublatung, dan zona rembang
c. Zona pegunungan selatan, ngawi subzone, solozone sensustricto, blitar zone, zona rembang, zona randublatung, danzona kendeng.
d. Zona pegunungan selatan, zona tengah, dan zona pegunungan utara.
e. Zona pegunungan selatan, solo zone, solozone sensustricto, zona kendeng, dan zona rembang.
3. Zona Randublatung memisahkan dua zone, yaitu…..
a. Zona kendeng dan Ngawi Subzone
b. Zona Rembang dan Zona Kendeng
c. Ngawi Subzone dan Zona Rembang
d. Ngawi Subzone dan Blitar Subzone
e. Zona Pegunungan Selatan dan Zona Kendeng
4. Segara Anakan terdapat di…..
a. Cimahi, Jawa Barat
b. Grobogan, Jawa Tengah
c. Cepu, Jawa Tengah
d. Cilacap, Jawa Barat
e. Cibinong, Jawa Barat
5. Di Pulau Jawa sebagian besar terdapat batuan berumur kwarter, tetapi ada beberapa tempat yang ditemukan singkapan batuan berumur tersier, misalnya didaerah…..
a. Cihaur dan Midangan
b. Tenjo laut dan Cihaur
c. Merawan dan Bayat
d. Sungai Pasir dan Midangan
e. Bayat dan Tenjo laut
6. Dibagian tengah pulau Jawa banyak terdapat gunung api, menurut Van Bemmelen hal ini disebabkan oleh…..
a. Terjadinya pengangkatan pada masa miosen bawah yang menyebabkan terbentuknya gunung api
b. Adanya Longitudinal Fault Of Java yaitu patahan yang memanjang di Pulau Jawa. 
c. Terjadinya pengangkatan pada masa miosen atas.
d. Adanya proses pengendapan yang terus menerus berlanjut pada pengangkatan.
e. Adanya pemanasan magma dari dalam bumi yang mengakibatkan terbentuknya gunung api.
7. Zona pegunungan selatan di Jawa Timur pada umumnya bertopografi karst, namun ada beberapa tempat didaerah tersebut yang relative subur, hal ini disebabkan oleh…..
a. Terangkatnya dasar laut pada masa miosen.
b. Karena pada awalnya daerah ini merupakan endapan vulkanik dari gunung api yang terdapat dijalur pegunungan tengah.
c. Karena pada miosen bawah wilayah ini banyak gunung api yang muncul didasar laut, disekitar gunung api tersebut muncul koral dan pada miosen atas terangkat.
d. Karena diwilayah ini banyak terdapat material vulkanik.
e. Diwilayah ini terdiri dari material vulkanik hasil letusan gunung api.
8. Ngawi Subzone merupakan Zone pembatas antara….dan….
a. Zona Rembang dan Zona Kendeng
b. Blitar Sobzone dan Ngawi Subzone
c. Solozone Sensustricto dengan Pegunungan Selatan
d. Solozone dengan Blitar Subzone.
e. Solozone Sensustricto dengan Pegunungan Selatan.
9. Daerah di Jawa Timur yang termasuk dalam zona Rembang adalah…..
a. Bojonegoro bagian selatan, Jombang, Mojokerto, Pesisir utara Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso.
b. Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, dan Jember.
c. Trenggalek, Tulungagung, sampai semenanjung Blambangan.
d. Pacitan, Bojonegoro, Jombang dan Lamongan.
e. Sepanjang pantai utara Jawa Timur mulai dari Tuban, Lamongan, Gresik, sampai hamper keseluruhan Pulau Madura.
10. Blitar Subzone merupakan pembatas antara….
a. Solozone Sensustricto dan Zona Pegunungan Selatan.
b. Solozone Sensustricto dan Zona Rembang.
c. Solozone Sensustricto dan Zona Randunlatung.
d. Solozone Sensustricto dan Zona Solo.
e. Solozone Sensustricto dan Blitar Subzone.